Pages

Tuesday, January 31, 2012

why you should build your own computer

 4 reasons why you should build your own computer

Have you ever thought about building your own computer? Actually buying a motherboard and a case ­along with all the supporting components and assembling the whole thing yourself?
Here are three reasons why you might want to consider taking the plunge:
  1. You will be able to create a custom machine that exactly matches your needs.
  2. It will be much easier to upgrade your machine in the future because you will understand it completely.
  3. You may be able to save some money.
  4. if you have never done it before, you will definitely learn a lot about computers.

Monday, January 30, 2012

Belajar PHP (Bag14

Tutorial PHP 14 – Saran Pemrograman PHP

 

Sampailah kita di bagian penutup dari tutorial singkat kita tentang pemrograman PHP. Sebelum mengakhiri, berikut sedikit materi yang mungkin akan bermanfaat dalam kehidupan anda mengarungi dunia PHP selanjutnya.

Jika anda masih belum sepenuhnya memahami tentang fungsi, tidak perlu khawatir. Dengan dasar yang sudah kamu miliki sekarang, sudah cukup untuk mulai bisa memahami kode-kode PHP. Setelah kamu mulai membaca kode-kode yang dibuat oleh orang lain,  anda akan makin terbiasa dengan fungsi dan hal-hal lain tentang PHP.
Kamu juga bisa mencoba mengunjungi situs www.kursus-online.com untuk memperoleh tutorial yan lebih komprehensif dan enaknya lagi, di sana juga bisa langsung praktek, lihat teori, lihat kodenya, langsung lihat hasil eksekusi kode, dan latihan dalam satu layar yang terintegrasi. Try it, saya sangat merekomendasikan untuk belajar di sana. keren banget tuh situs.
Sebuah tips, jika kamu sedang memikirkan sebuah fungsi yang anda ingin buat, cobalah untuk terlebih dahulu mencari di internet, biasanya sudah ada orang yang membuat fungsi itu dan bersedia dengan sukarela membaginya dengan anda. Karena PHP adalah bahasa open-source (artinya bahwa source code-nya dibagi secara terbuka dan bukannya dikangkangi oleh sebuah perusahaan saja), maka bahasa ini didukung oleh semangat kerjasama, dan banyak yang akan dengan senang hati membantu kamu. (contohnya tutorial ini, 100% ndak bayar kan?). Kamu bisa baca tips lain yang saya tulis tentang penggunaan PHP script untuk mempercepat programming PHP dan meningkatkan pemahaman kamu tentang PHP.
Dengan pengetahuan kamu tentang PHP saat ini, kamu sudah bisa pergi kemanapun untuk mendalami urusan PHP ini. Untuk lebih memudahkan kamu, berikut adalah tempat-tempat yang mungkin bermanfaat (tentu saja masih banyak situs-situs lain yang bertebaran di Internet):
 Contohnya:
PHP.net
Sumber dari segala sumber hukum PHP.
Manual: Berisi dokumen manual umum tentang PHP.
FAQ: Berisi informasi tetnang FAQ PHP.
Webmonkey’s PHP collection tempat yang jadi referensi saya belajar PHP. Masih banyak tutorial lain yang dapat anda manfaatkan di sana.
Kayaknya sudah cukup apa yang dapat saya sampaikan, semoga tutorial ini dapat membawa manfaat bagi kamu semua. Silahkan kirim e-mail jika ada yang perlu anda diskusikan, saya akan dengan senang hati berusaha membantu sebisanya.
 
Source www.prothelon.com

 

Belajar PHP (Bag13

Tutorial PHP 13 – Membuat Fungsi PHP Lanjutan

 

Pada tutorial yang lalu, kita sudah berkenalan dengan fungsi PHP sederhana. Nah sekarang mari kita coba hal agak lebih rumit, dan membuat sebuah fungsi PHP yang menggunakan argumen.
Sebagai kasus, bayangkanlah saya menjadi seorang rentenir dan akan meminjamkan uang pada anda untuk membeli sebuah mobil mewah yang sangat anda inginkan. Nah, saya akan meminjamkan uang pada anda, tetapi anda harus membayar bunga sebesar 10% per bulan. Dan jangan lupa, kalau anda gak bayar, saya akan menyewa tukang pukul untuk menagih pada anda.

Saya akan membuat fungsi PHP yang kita sebut dengan PembayaranBunga, yang menghitung kewajiban bulanan anda untuk membayar (sampai anda melunasi semua hutang anda).

Pertama, kita akan membuat sebuah halaman form tempat kita memasukkan jumlah pinjaman yang anda inginkan. Kita akan memasukkan harga mobil mewah anda tadi di form tersebut, dan angka tersebut akan dikirimkan ke form lain sebagai sebuah variabel yang kita beri nama $Pinjaman (masih ingatkan cara mengirimkan variabel antar file, kalau lupa silahkan lihat bagian-bagian awal tutorial dasar PHP ini.

Berikutnya, fungsi kita akan mengambil jumlah pinjaman dalam variabel $Pinjaman tersebut, dan menghitung 10% dari nilai di dalamnya yang harus dibayar peminjam tiap bulan. Hal ini akan kita kerjakan dalam file php yang kita beri nama “proses_pinjaman.php” yang diacu oleh halaman form tempat kita mengisi jumlah pinjaman (hal ini dilakukan dengan menambahkan baris berikut dalam file form html kita).
Berikut ini adalah skrip fungsi PHP nya:
<?php
$suku_bunga = .10;
function HutangAnda($pinjaman, $suku_bunga) {
$pembayaran_bulanan = ($pinjaman*$suku_bunga);
print "Anda sebaiknya mencicil Rp. $pembayaran_bulanan tiap bulan!";
}
HutangAnda($pinjaman, $suku_bunga);
?>


Berikut penjelasan tiap baris.
baris 1: mulai php;
baris 2: mengeset variabel $suku_bunga menjadi 10%;
baris 3: membuat fungsi HutangAnda yang memiliki argumen $pinjaman dan $suku_bunga;
baris 4: membuat variabel $pembayaran_bulanan, yang nilainya adalah hasil perkalian antara jumlah pinjaman dan suku bunga;
baris 5: menampilkan ke layar sebuah kalimat yang menggunakan nilai dari variabel $pembayaran bulanan;
baris 7: kerjakan fungsi HutangAnda, yang (karena fungsi sudah didefinisikan sebelumnya) hanya menampilkan kalimat Anda lebih baik membayar [10% dari jumlah pinjaman yang dimasukkan pada halaman form] tiap bulan!
OK, jadi sekarang anda sudah bisa membuat fungsi yang menggunakan argumen kan. Sip, dengan demikian secara kurikulum anda sudah cukup memiliki semua dasar yang diperlukan untuk membuat kode PHP sederhana anda dan untuk mempelajari PHP lebih lanjut. Semoga bermanfaat. Dalam tutorial bagian terakhir, kita akan melihat beberapa tips yang mungkin bermanfaat dalam penulisan kode PHP anda. Silahkan kirim komentar anda ataupun tutorial yang anda perlukan, siapa tahu kami bisa memenuhinya.

source www.prothelon.com
 

 

Belajar PHP (bag12)

Tutorial PHP 12 – Membuat Fungsi PHP

 

Gimana? Dah mulai BeTe ? Sebaiknya jangan karena sudah tiba saatnya kita mempelajari bagian akhir dari tutorial PHP ini. Dalam bagian akhir ini kita akan mempelajari mengenai fungsi PHP. Fungsi PHP kita perlukan untuk mempermudah kita dalam mengulangi pekerjaan yang sama tanpa harus menuliskan kode yang panjang.
Lalu apa bedanya dengan loops yang sudah pernah kita pelajari? Bukankah loop juga dapat melakukan pekerjaan yang sama?
Tentu saja berbeda, dalam loop kita hanya dapat mengulangi perkerjaan yang sama pada bagian kode yang sama, sedangkan dengan fungsi, kita dapat mengulangi pekerjaan yang sama tersebut di bagian manapun dari kode kita.
Tertarik? Silahkan baca lebih lanjut. Setelah ini kita akan sampai pada bagian penutup dari tutorial kita.

Jika anda sudah cukup sering menggunakan HTML, anda pasti tahu bahwa HTML merupakan bahasa yang memiliki banyak keterbatasan yang rasanya kok dibuat pada jaman batu, sebelum kita semua mengetahui kemampuan Internet yang sesungguhnya.
PHP, di sisi lain sangat fleksibel. PHP tidak hanya memiliki banyak fungsi built-in yang membantu kita dalam mengerjakan banyak hal mulai dari mengurutkan secara alfabet sampai mengirimkan e-mail, menghubungkan database dan lain sebagainya.
Di luar fungsi-fungsi built in tersebut, kita masih dapat membuat fungsi kita sendiri sesuai kebutuhan situs kita. Fungsi buatan kita akan dieksekusi oleh PHP sama seperti dia mengeksekusi fungsi built in PHP, hanya saja fungsi tersebut milik anda sendiri. Berikut ini kita akan melihat bersama bagaimana cara membuat fungsi kita sendiri dan merasakan kegunaannya.
Fungsi yang anda buat dapat dibayangkan seperti mesin kecil yang melakukan sesuatu untuk anda. Setelah anda buat, anda dapat memanggil fungsi itu sesuai kebutuhan.
Anda akan melihat kembali struktur kode pertama kita yang hanya berisi perintah “print” sebagai berikut:
 
<?php
print ("apapun yang ingin anda tampilkan di layar");
?>
 
Fungsi yang anda buat dibangun berdasarkan bentuk yang yang sama, hanya dibuat lebih keren dengan struktur seperti ini:
<?php
function FungsiSaya ()
{
perintah-perintah yang membangun fungsi;
}
?>
 
Jadi, anda memulai sebuah fungsi dengan kata function NamaPilihanAnda (), dengan NamaPilihanAnda() dapat bernama apa saja (tanpa spasi).
Kemudian anda definisikan aturan-aturan fungsi dalam kurung kurawal sesudahnya ({ dan } pada baris 5 dan 9 itu loh).
Mari kita mencoba membuat beberapa fungsi. Fungsi dapat dibuat 2 macam, yang memerlukan argumen dan yang tidak. Sebuah argumen adalah variabel yang datang dari luar fungsi, tetapi diperlukan oleh fungsi untuk bekerja.
Mari kita lihat contoh fungsi yang tidak memerlukan argumen:
 
<?php
function FungsiPertamaku()
{
print "Ini Fungsi Pertamaku!";
}
FungsiPertamaku();
?>
 
Penjelasan baris-baris script fungsi PHP di atas adalah sebagai berikut:
baris 1: mulai PHP;
baris 2: membuat fungsi FungsiPertamaku;
baris 3: mulai definisi fungsi FungsiPertamaku;
baris 4: definisi FungsiPertamaku adalah menampilkan kalimat “Ini Fungsi Pertamaku!” di antara tag-tag dan ;
baris 5: akhir definisi FungsiPertamaku;
baris 6: memanggil fungsi FungsiPertamaku (artinya “lakukan hal-hal yang kita definisikan dalam fungsi”);
baris 7: tutup PHP;
Di manapun dalam halaman web anda tersebut anda tuliskan “FungsiPertamaku();”  di antara tag , dia akan menampilkan kalimat pendek yang sudah anda definisikan sebelumnya.
Gimana, sudah keliatan kan kegunaannya untuk melakukan pekerjaan berulangkali dengan menghemat tenaga kita dalam menuliskan kode?

OK, sampai di sini dulu yach. Jika tidak keberatan mohon disempatkan kirim komentar atau isi pool di kanan atas. Dalam tutorial berikutnya kita akan mencoba membuat fungsi yang memerlukan argumen. Stay tuned….
 
 
 

 

Saturday, January 28, 2012

Belajar PHP (bag11)

Tutorial PHP 11 – Loop PHP Hula loops

Saat ini anda seharusnya sudah tahu mengenai operator apa saja yang bisa dimasukkan ke dalam tanda kurung pada if yaitu operator logika dan operator perbandingan. Nah, sekarang kita akan mempelajari bagaimana operator-operator tersebut dapat digunakan pada hal-hal lain misalnya membuat looping. Dalam tutorial kali ini kita akan mempelajari penggunaan operator Loop PHP tersebut dalam while PHP. Mari kita mulai….

Loop PHP sangat bermanfaat dan praktis. Dengan loop PHP, program anda dapat melakukan sebuah pekerjaan secara berulang secara otomatis (dan tentu saja menentukan berapa kali sebuah pekerjaan harus dilakukan sebelum berhenti). Loop memiliki instruksi untuk “tetap melakukan beberapa baris kode secara berulang sampai suatu kondisi tertentu terpenuhi”. Anda dapat menggunakan lebih dari satu jenis loop PHP. Nah, dalam tutorial kali ini kita hanya akan membahas mengenai loop PHP yang sangat dasar yaitu menggunakan “while”.

Loop PHP while dapat digambarkan sebagai berikut:

while (sesuatu benar) (baca: saat suatu kondisi adalah benar…)
{
      // lakukan sesuatu yang anda tentukan
}

Loop yang menggunakan While ini sering digunakan bersamaan dengan increment dan decrement sebuah variabel integer. Whalah, maksudnya apa tuh? Artinya…..bahwa anda dapat memiliki skrip penambahan (atau pengurangan) sebuah nomor (1,2,3, dst) dari dari bagian sebuah skrip yang dilewati, sampai angka-angka tersebut mencapai suatu nilai maksimum atau minimum yang anda tentukan.

Jadi, jika anda ingin sebuah skrip menampilkan angka 1 sampai dengan 10, anda dapat dapat mengatakan seperti ini:

a. Variabel $AngkaSaya = 1;
b. Tampilkan $AngkaSaya;
c. Tambahkan 1 ke $AngkaSaya;
d. Kembali ke langkah a. dan kerjakan skrip ini lagi dengan nilai $AngkaSaya yang baru;
d. Berhenti saat $AngkaSaya mencapai nilai 11;

Sintaks untuk melakukan increment dan decrement terhadap sebuah variabel adalah sebagai berikut::

$a++;
Tambahkan 1 kepada nilai variabel $a setiap kali lewat
$a–;
Kurangi 1 kepada nilai variabel $a setiap kali lewat
Setelah mengetahui hal itu, mari kita coba membuat kode yang akan secara otomatis menampilkan angka 1 s.d 10:

<?php
 
$AngkaSaya = 1;
 
while ($AngkaSaya <= 10)
 
{
 
print ("$AngkaSaya");
 
$AngkaSaya++;
 
}
 
?>
 
baris 1: mulai kode PHP;
baris 3: Isi nilai variabel $AngkaSaya dengan 1;
baris 5: Awali loop “while”: Ketika variabel $AngkaSaya kurang dari atau sama dengan 10, kerjakan hal di bawah ini, atau jika tidak keluar dari loop;
baris 9: tampilkan nilai $AngkaSaya saat ini;
baris 11: tambahkan 1 kepada nilai $AngkaSaya;
baris 15: Akhir kode PHP.
(Tentu saja anda dapat juga menampilkan angka 1 s.d 10 dengan melakukan print angka 1 hingga 10, tapi dengan loop ini jauh lebih praktis dan pendek. Coba aj banyangin kalo kita harus nulis program untuk menampilkan angka 1 s.d sejuta, bisa teler tuh)
Untuk membuat loop anda dapat menggunakan operator-operator yang pernah kita pelajari dalam bagian 9 terdahulu, sebagai batasan atau ketentuan kondisi yang harus dipenuhi untuk menghentikan sebuah loop. Gunakanlah secara kreatif untuk memperoleh hasil optimal.
Loop-loop Lain
PHP memiliki jenis-jenis loop yang lain, namun di luar cakupan tutorial ini. Jika anda ingin mempelajari mereka dan bagaimana cara menggunakannya

Source www.prothelon.net
 

 

Belajar PHP (bag10)

Tutorial PHP 10 : Operator PHP Perbandingan dan Logika
Untuk melengkapi ilmu kita tentang operator percabangan, kita perlu mengetahui di dalam if kita bisa memakai apa saja. Nah, untuk itu kita akan mempelajari tentang operator. Siap ?

Kita sudah melihat bagaimana penggunaan tanda “=” saat kita mengisi variabel dalam skrip yang sudah kita tulis (misalnya $WarnaFavorite=”biru”). Tanda sama dengan tersebut disebut dengan “assignment operator” dan merupakan operator paling sederhana yang sudah kita miliki: $a = b berarti “variabel a diisi dengan nilai b (untuk saat ini)”.

Tetapi anda dapat memperoleh lebih banyak dari PHP dengan apa yang disebut dengan “comparison operator” (operator perbandingan) , “logical operator” (operator logika) dan “arithmetic operator” (operator aritmatika). Berikut adalah operator-operator tersebut diambil dari PHP.net

Operator Perbandingan

Operator ini membuat anda bisa melakukan pembandingan apakah beberapa elemen sama, identik, kurang dari atau lebih besar dari yang lain.
Contoh
Name
Result
$a == $b
Sama dengan
BENAR jika $ a sama dengan $b.
$a === $b
Identik
BENAR jika $a sama dengan $b, dan keduanya memiliki tipe yang sama.
$a != $b
Tidak sama dengan
BENAR jika $a tidak sama dengan $b.
$a <> $b
Tidak sama dengan
BENAR jika $a tidak sama dengan $b.
$a !== $b
Tidak identik
BENAR jika $a tidak sama dengan $b, atau tidak memiliki tipe yang sama.
$a < $b
Kurang dari
BENAR jika $a kurang dari $b.
$a > $b
Lebih besar dari
BENAR jika $a lebih besar dari $b.
$a <= $b
Kurang dari atau sama dengan
BENAR jika $a kurang dari atau sama dengan $b.
$a >= $b
Lebih besar dari atau sama dengan
BENAR jika $a lebih besar dari atau sama dengan $b.
Kesalahan yang cukup sering saya lakukan adalah menggunakan operator assignment (“=”) untuk membandingkan, sehingga untuk mambandingkan apakah 2 variabel sama atau tidak dalam sebuah percabangan saya tuliskan:

If ($a = $b)

Yang seharusnya

If ($a == $b)

Operator Logika

Di sini anda dapat membandingkan elemen-elemen menggunakan pembandingan logika and dan or.
 
Contoh
Nama
Hasil
$a and $b
And
BENAR jika baik $a dan $b keduanya BENAR.
$a or $b
Or
BENAR jika salah satu dari $a atau $b BENAR.
$a xor $b
Xor
BENAR jika salah satu dari $a atau $b BENAR, tetapi tidak keduanya.
! $a
Not
BENAR jika $a tidak BENAR.
$a && $b
And
BENAR jika baik $a dan $b keduanya BENAR.
$a || $b
Or
BENAR jika salah satu dari $a atau $b BENAR.
 
Operator Aritmatika

Persis seperti namanya, operator ini melakukan matematika dasar (artinya, kalau anda menginginkan operasi matematika lainnya misalnya integral atau differensial ya harus bikin sendiri, lagian siapa yang mau pake ya?)

Contoh
Nama
Hasil
$a + $b
Penjumlahan
Jumlah $a dan $b.
$a – $b
Pengurangan
Selisih $a dan $b.
$a * $b
Perkalian
Perkalian $a dan $b.
$a / $b
Pembagian
Pembagian $a dan $b.
$a % $b
Modulus
Sisa $a dibagi $b.
OK, sampai di sini dulu untuk urusan operator ini. Nest, kita akan belajar tentang Loop.
 

Friday, January 27, 2012

How to Change Windows StartUp Sound

9 step to change your Windows StartUp Sound

1. Go to Control Panel
2. Click the Sound and Audio Devices Tab
3. Click on the sound you wish to change, the sounds are available and labeled in the box on the lower half of the Sounds control box.
4. Click the Browse button in the bottom right corner of the box.
5. Select your custom sound. The sound file must be on your computer and be saved as a .WAV file.
6. Press the play button next to the Browse button to confirm your sound.
7. Save the Sound Scheme by clicking Save As and setting a unique name.
8. Make sure your sound scheme is selected.
9. Click Apply and exit out the box

Thursday, January 26, 2012

Belajar PHP (bag9)

Tutorial PHP 9 – Operator PHP If, Else dan Elseif
Sekedar mengingatkan, sampai saat ini anda sudah memiliki beberapa ketrampilan dasar dalam olah PHP yaitu cara membuat program PHP, Variabel dan Array. Dengan variabel anda sudah dapat menghubungkan antar halaman PHP, ditambah dengan array, maka nampaknya anda sudah memiliki semua pengetahuan tentang PHP, khan? Sayangnya belum …
Masih banyak yang bisa kita pelajari. Salah satu bagian penting adalah mempelajari operator, yang dalam bagian ini operator yang akan dibahas adalah If dan else. Mengapa operator itu penting? Karena merekalah yang memungkinkan sebuah program dapat memutuskan dan “berpikir” (tentu saja sesuai yang telah kita tentukan).
Kemampuan sebuah program dalam mengambil keputusan inilah yang diperlukan dalam membuat sebuah web site yang dinamis dan pandai, yaitu membuat sebuah program yang dapat mengambil keputusan berdasarkan bermacam-macam input dari user, kondisi user (misalnya browser apa yang dipakai seorang pengunjung ?), maupun informasi yang anda tentukan sendiri. Contohnya bisa saja seperti ini:
  • Setelah seorang pengunjung memasukkan sebuah alamat email, mengecek apakah formatnya benar (mis.: siapa@dimana.com) dan jika tidak segera menampilkan sebuah halaman yang mengatakan “Maaf, mbok kalo memasukkan alamat email itu yang betul to”.
  • Mengetahui apakah seorang pelanggan telah memasukkan login dan password yang tepat.
  • Dan masih banyak lagi, pokoknya kemungkinannya tidak terbatas lah.
Siap? Ayo kita mulai dengan mencoba berkenalan sama “operator PHP if”.
Operator PHP IF
Cara untuk membuat halaman anda menjadi “pandai” adalah dengan menggunakan perintah If, Else dan Elseif yang disertai operator-operator logika dan perbandingan yang disediakan PHP.
Yang paling penting untuk anda ketahui pertama kali adalah operator PHP IF, yang memungkinkan anda bisa membuat kode PHP yang “berpikir” seperti ini:
  1. Jika sebuah kondisi benar, maka kerjakan sesuatu;
  2. Jika kondisi tersebut salah, maka abaikan saja;
Sintaks untuk pernyataan di atas adalah sebagai berikut:

if (kondisi) {
// Tulis kode yang ingin anda eksekusi jika kondisi benar di sini
}
 
Berikut adalah contoh script PHP yang lebih riil. Algoritma berpikir script tersebut secara singkat adalah:
  1. Pertama kita akan mengeset variabel $WarnaKesukaan dengan biru (baris 2).
  2. Kemudian kita akan mengatakan ”Jika WarnaKesukaan adalah biru, maka tampilkan ’Saya juga suka warna biru lho!’”
<?php
$WarnaKesukaan = "biru";
 
if ($WarnaKesukaan == "biru") {
print ("Saya juga suka warna biru lho!");
}
?>
 
Operator PHP ELSE
Operator PHP Else merupakan bagian dari operator PHP if. Kegunaannya adalah untuk mengatakan hal sebagai berikut:
  1. Jika sebuah kondisi benar, maka kerjakan sesuatu;
  2. atau, jika kondisi pertama tidak benar, maka kerjakan hal yang lain ini.

Berikut  format script PHP nya:

if (kondisi) {
// Tulis kode yang ingin anda eksekusi jika kondisi benar di
 
sini
} else {
// Tulis kode yang ingin anda eksekusi jika kondisi salah di
 
sini
}
 
[php]
 
Berikut contoh script PHP yang riil dari format di atas:
 
[php]
<?php
$WarnaKesukaan = "kuning";
 
if ($WarnaKesukaan == "biru") {
print ("Saya juga suka warna biru lho!");
} else {
print ("Anda tidak suka biru?! Dasar!");
}
?>
 
Potongan script PHP tersebut menunjukkan cara kerja operator PHP IF ELSE secara sederhana. Apa hasilnya?
karena kita sudah inisialisasi variabel $WarnaKesukaan dengan warna kuning, maka yang akan muncul adalah:

Anda tidak suka biru?! Dasar!

Apa yang anda lihat di atas adalah format umum dalam menulis pernyataan tersebut. Kuncinya adalah untuk melihat di mana tuh letak kurung keriting eh kurawal sehingga anda tidak bingung misalnya perintah mana yang merupakan bagian kode tertentu.
Dalam kode di atas, pasangan { dan } pertama adalah milik ”if”, sedangkan { dan } kedua milik ”else”.
 

 

 

Wednesday, January 25, 2012

Belajar PHP (bag8)

Array Asosiatif PHP
Dalam tulisan sebelumnya, kita sudah belajar tutorial tentang array PHP.
Jika anda sudah siap untuk mempelajari array PHP yang lebih rumit, silahkan baca tutorial ini. Array asosiatif PHP mengindeks elemen di dalamnya menggunakan nama yang kita tentukan dan bukan menggunakan nomor seperti yang sudah pernah kita pelajari. Menarik bukan?

Cara membuatnya adalah menggunakan fungsi array(). Dalam fungsi array, kita bisa mengeset sepasang atribut sebagai nama elemen dan nilai elemen itu sendiri menggunakan gabungan “=” dan “>”, misalnya: nama_elemen=>”nilai”. Contoh riilnya adalah sebagai berikut:

$pacarku = array (
nama=>"Juwita",
Sifat=>"Baik hati, tidak sombong dan rajin menabung",
rambut=>"panjang terurai",
umur=>17
);
 
Di sini, kita membuat array asosiatif PHP bernama pacarku, dengan nama elemen “nama”, ”Sifat”, ”rambut” dan “umur”; dan kita mengisi masing-masing nama elemen tersebut dengan nilai (nama diisi dengan “Juwita”, Sifat” Baik hati, tidak sombong dan rajin menabung”, dan seterusnya).
Setelah array asosiatif PHP tersebut kita buat, maka kita dapat mengambil bagian manapun dari array asosiatif PHP tersebut dengan menggunakan “nama elemen” yang sudah kita alokasikan, contoh:

print $pacarku[nama];
 
potongan script PHP tersebut akan menampilkan pada kita nilai Juwita.
Kita juga dapat juga mengeset setiap nama elemen dari sebuah array asosiatif PHP secara sendiri-sendiri, misalnya:

$pacarku[nama] = "Juwita";
 
$pacarku[Sifat] = " Baik hati, tidak sombong dan rajin menabung ";
 
$pacarku[rambut] = "panjang terurai";
 
$pacarku[umur] = 17;
 
Sebelum topik array asosiatif PHP  ini berakhir, mari kita buat sedikit lebih menarik. Kita akan coba menggunakan kekuatan array yang sebenarnya dengan membuat array multi dimensi (kali kayak dimensi ruang dan waktunya Einstein ya?).
Sebuah array multi dimensi adalah array (misalnya pacar-pacar kita) yang terbuat dari array yang lain (yaitu array-array setiap pacar kita, berisi nama, sifat dan umurnya).
Kita membuat array multi dimensi dengan membuat sebuah array PHP seperti ini:

$pacarku = array();
 
…dan kemudian kita isi array tersebut dengan array-array dari pacar-pacar kita (dalam kasus ini kita asumsikan bahwa kita hanya memiliki 4 pacar saja yaitu Rosa, Ruby, Sri dan Nety)  yang sudah kita definisikan nama elemen sifat dan umurnya masing-masing seperti ini:
$pacarku = array (
array ( nama=>"Rosa",
sifat=>"Baik Hati",
umur=>17 ),
array ( nama=>"Ruby",
sifat=>"Tidak Sombong",
umur=>27 ),
array ( nama=>"Sri",
sifat=>"Rajin Menabung",
umur=>37 ),
array ( nama=>"Nety",
sifat=>"Pemalas",
umur=>15 )
);
 
Untuk menggunakannya, kita dapat mengambil setiap bagian informasi dari array kita tersebut dengan menyebut nama array ($pacar), nomor dari sub-array yang kita inginkan (Rosa adalah [0], Ruby dengan [1], dst) dan kemudian menyebut nama elemen untuk atribut yang kita inginkan (nama, sifat dan umur).
Ngomong-omong, kalau melihat daftar pacarnya, pasti dia orang yang hobi berpetualang, dari yang daun muda sampai yang tua disamber semua.
Payah….
Untuk mengetahui umur Nety, kita akan menuliskan seperti ini:

print $pacarku[3][umur];
 
Berikut ini adalah keseluruhan kode yang sudah kita buat tadi. Semua kita buat dalam satu halaman, namun perlu diingat bahwa anda dapat mengeset array di suatu tempat (katakanlah dalam kode atau fields di form yang berada di halaman lain atau dalam database) dan mengambil informasi yang ada di dalamnya dari tempat lain. Di dini kita akan meletakkan semua dalam satu halaman agar anda dapat melihat semuanya sekaligus dengan lebih gamblang.
<html>
<head>
<title>Array Pacar</title>
</head>
<body>
 
<?php
 
$pacarku = array (
array ( nama=>"Rosa",
sifat=>"Baik Hati",
umur=>17 ),
array ( nama=>"Ruby",
sifat=>"Tidak Sombong",
umur=>27 ),
array ( nama=>"Sri",
sifat=>"Rajin Menabung",
umur=>37 ),
array ( nama=>"Nety",
sifat=>"Pemalas",
umur=>15 )
);
 
print $pacarku[2]["sifat"];print ("<br>");print $pacarku[3]
 
["umur"];
 
?>
 
</body>
 
</html>
 
Script array asosiatif multidimensi PHP tersebut akan menampilkan :

Rajin Menabung
15

Apa yang sudah kita lakukan adalah membuat array yang mengandung sub array untuk setiap pacar kita yang berisi informasi detil tentang mereka;  kemudian menampilkan sebuah kalimat yang menggunakan sifat dan umur dari 2 pacar kita yang terakhir.
Sudah…sudah masalah tutorial array asosiatif PHP kita sudahi sampai di sini dulu yach.
Kalau masih bingung kontak aja prothelord di email or komentar di bawah.
Silahkan latihan dulu dan kembali lagi jika sudah lihai, OK?
Dalam tutorial PHP bagian berikutnya,  kita akan membahas masalah operator. Ini merupakan topik yang penting karena merupakan inti sebuah program di mana kita bisa membuat percabangan yang membuat program kita bisa “berpikir dan mengambil keputusan” berdasarkan suatu input.
Menarik bukan? Makanya jangan sampai ketinggalan, buruan kuasai materi ini dan lihat tutorial belajar PHP selanjutnya.
 
 Source www.prothelon.com
 

 

 

 

Succesfull Scolarship Student

Scholarship Tips

What Makes a Highly Successful Scholarship Winner?
Review the following habits of scholarship winners for tips on how you can
make your scholarship quest successful.

* Successful students always remember the five P’s – Prior
preparation prevents poor performance. Prepare for the scholarship
search early. Do not wait until your senior year.
* Successful students do not rely on their parents to do all the work.
* Successful students vigorously avoid mistakes on their essays and
applications. They always spell-check, proofread, and allow one
other person to proofread their applications and essay for errors.
* Successful students do not ignore scholarships that may be local or
those for small amounts. Scholarship amounts, even as small as
$50, can add up.
* Successful students do not rely on only one source such as the
Internet for their scholarship search. They use many resources.
Many scholarships on the Internet or in the free scholarship
searches that you find on the World Wide Web are nationally known
and are harder to win due to greater competition. Local and regional
scholarships are not found as easily through an Internet search,
although they may be easier to win because the applicant pool is
smaller. You have to use a combination of resources to find as
many scholarships to apply for as possible.
* Successful students market themselves well. In their applications,
they highlight positive aspects about their lives, especially
community involvement.
* Successful students do not apply to one or two scholarships and
wait for the best. They apply for all scholarships they are eligible to
win. They keep applying until the total they have won exceeds what
they need to pay for the college they want to attend or until they
graduate with a degree.
* Successful students are organized. They keep track of deadlines
and materials required to complete an application.
* Successful students are well rounded. They participate in
extracurricular and community activities. They write about these
activities in scholarship and college essays in a descriptive
manner. They try to benefit others as well as themselves with the
extracurricular and community activities in which they are involved.
* Successful students understand that SAT scores and grades alone
do not win most scholarships. Scholarship programs look at many
factors such as community activities, leadership, presentation of
your application package, special or unusual talents or skills, etc.
* Successful students do not look for the easy way out. It is harder for
them to believe in a scholarship scam that promises to do all the
work for them. They understand that those things for which we work
hardest often bring the greatest rewards. Hard work in the
scholarship process as a high school student could result in an
easy college life without work later, or a loan-free life after college.
Avoid These Most Common Mistakes Made on College and Scholarship
Applications
1. Not following directions
2. Missing the deadline
3. Not typing your application or sending in a sloppy application
4. Forgetting to spell check and to proofread after you spell check
5. Not including information such as a transcript or recommendation
6. Not answering the essay question or another question asked.
Searching for scholarships
Searching for scholarships is a time consuming and, sometimes, costly experience that, with the right tools and guidance, can be relatively stress free and efficient. Knowing what sources to use, who to consult and basic strategy techniques can save a lot of unnecessary paperwork and time.
School Resources – Use Them!
Start with the easiest and most practical resource you have – your guidance counselor or advisor. Schools hire guidance counselors and advisors to help you make the transition into higher education and to assist in every manner possible when making that transition. Guidance counselors often have access to scholarship materials and applications that are available only to students at your school or are difficult to gain access to through other conventional methods. Additionally, if your school has a career center or library section devoted to college preparation, you have a good chance of finding scholarship materials as well. Look for books containing scholarships, different brochures promoting scholarships or other materials that may include such information. If you know what colleges you’re most interested in attending, or already know where you will be attending college, then check with the financial aid office at those schools. Like high school specific scholarships, colleges frequently offer scholarships to students applying to or attending their school. Because the number of applicants for open scholarships is so large, it is always a good idea to start with scholarships available only to students at the high school you currently attend or at the college you plan on attending because the applicant pool is narrowed significantly.
Open Up Your Choices
After exhausting your resources at the respective career centers and financial aid offices, you can begin your scholarship search through the internet. The internet offers a wealth of scholarship information and opportunities, with some websites containing thousands of different scholarships. Many of these websites allow you to create a profile about yourself containing your grade point average, standardized test scores and extracurricular activities which will be compiled and then matched with scholarships meeting your profile. Some of these websites require a fee to use their services. Be sure you have used all other tools at your disposal before paying for a service that will provide you with a list of scholarships you are likely to find elsewhere for free. Be specific and particular when reviewing the criteria scholarships require. If the scholarship qualifications include a grade point average of 3.2 and you have a 3.0, it generally isn’t worth your time to apply. Scholarship selection boards begin by narrowing their applicant pool down to students who qualify based on their initial application before reviewing essays, letters of recommendation and extracurricular activities. If your numbers don’t match the required criteria, all your time in preparing your application will likely be for nothing. Selection boards have a lot of applications to review, and they have to begin narrowing down their pool by first taking only applicants who meet the initial criteria. Instead, try to find scholarships which are specially tailored to some attribute you have that others may not. Many scholarships are based on the location you live in, gender, ethnicity or background. However, if, for example, your grade point average is close to meeting the specified criteria of the scholarship and you feel your grade point average will rise to meet that criteria once your last semester’s grades are added, then apply for the scholarship.
It All Pays in the End
The search for a scholarship can be lengthy and finding scholarships you are qualified for can be even more stressful. But your time and effort will pay off in the end if you have carefully sought out scholarships for which you qualify and have applied correctly. After all, the thousands of dollars a scholarship provides is well worth the hours spent finding the right scholarship for you.

Tuesday, January 24, 2012

belajar PHP (bag7)

Tutorial Dasar-dasar PHP 7 – Array PHP
Mempelajari array PHP sangat penting dalam pembuatan program karena sangat menambah tingkat fleksibilitas sebuah variabel, itulah sebabnya, saya menyebutnya senjata tambahan dalam menggunakan variabel (yang sudah anda kuasai dalam bagian sebelumnya, kan?). Contoh yang dapat anda lakukan dengan array PHP adalah melakukan transpose data ke bentuk yang kita inginkan, memanipulasi data dari database, dll.
Tertarik ? Silahkan baca lebih lanjut….
Jika saya ingin membuat sebuah daftar yang berisi nama semua binatang yang ada di rumah saya, saya dapat memasukkan masing-masing ke dalam sebuah variabel yang terpisah. Misalnya, saya punya 2 ekor jerapah bernama Diana dan Bejo, serta seekor cicak yang bernama Sawiyah (yang sayang nya, saat ini mungkin dia sudah mati dimakan kucing).
Kita akan mencoba mengisikannya masing-masing ke dalam sebuah variabel:
$jerapah1 = “Diana”;
$Jerapah2 = “Bejo”;
$cicak = “Sawiyah”;
Dengan array PHP, kita dapat menyimpan semua isi variabel tersebut ke dalam sebuah “variabel PHP”, yang dalam kasus ini misalnya kita beri nama $hewan. Setiap elemen variabel ini akan memiliki “penanda” sendiri (dapat berupa angka atau huruf) yang digunakan untuk mengakses bagian variabel array PHP tertentu.
Sudah mulai ada gambaran atau malah tambah bingung? Tenang, Saya akan coba jelaskan konsep “penanda” dengan cara lain.
Jika kita menyimpan 3 buah variabel yang berbeda ke dalam sebuah variabel (seperti menyimpan Diana, Bejo dan Sawiyah ke dalam $hewan), kita memerlukan suatu cara untuk mengambil kembali bagian tertentu (misalnya Diana saja) untuk kita gunakan selanjutnya.
Sebuah variabel array PHP secara otomatis akan menomori setiap elemen yang membentuk array tersebut, sehingga penandanya dapat berupa elemen 1, elemen 2 dan elemen 3. Atau, sebagaimana yang akan kita lihat nanti, kita dapat menamai setiap bagian array PHP menggunakan teks.  Dalam kasus kita kali ini, kita bisa saja menandai masing-masing elemen $hewan dengan penanda “jerapah pendak”, jerapah tinggi” dan “cicak” untuk kemudian menggunakan penanda tersebut untuk mengenali setiap anggota array PHP tersebut.
Baiklah, kita coba saja membuat array sederhana dan kemudian menggunakannya. Cara paling mudah untuk mebuat array PHP adalah menggunakan fungsi array(), yang akan mengisi array PHP kita dengan variabel yang kita inginkan.
Berikut ini contoh inisialisasi array PHP:

$hewan = array ( "Diana", "Bejo", "Sawiyah" );
 
Perintah ini akan menyimpan semua nama hewan kesayangan kita itu ke dalam sebuah variabel ($hewan), dan otomatis mengalokasikan sebuah nomor “penanda”  ke setiap elemen array secara berurutan dimulai dari 0 (mohon diingat, mulai dari 0, agar tidak bingung saat menggunakan array untuk memanipulasi variabel kita nantinya).
Dengan demikian, Diana adalah elemen [0], Bejo [1] dan Sawiyah [2]. Kita memberikan nama array PHP ini sesuai keinginan kita ($hewan).
Anda sekarang sudah bisa mangambil bagian array yang kita inginkan dengan mengacu pada nama variabel diikuti dengan nomor elemen dalam tanda kurung siku ($hewan[0] akan berisi Diana).

Sekarang kita coba melihat array PHP kita beraksi dalam contoh kode PHP berikut ini:

<?php
print "$hewan[2]";
?>
 
Kode ini cuma akan menampilkan isi dari elemen ketiga dalam variabel $hewan yaitu Sawiyah (sekali lagi ingat, bahwa nomor array dimulai dengan angka 0, sehingga elemen ketiga adalah $hewan[2], OK?.)
Cara lain untuk membuat array PHP atau bahkan menambah anggota array adalah dengan menambah anggota array PHP secara terpisah seperti contoh potongan kode PHP berikut ini:

$hewan[] = "Diana";
$hewan[] = "Bejo";
$hewan[] = "Sawiyah”;
 
Cara ini akan memberikan hasil yang sama dengan saat kita menggunakan fungsi array(). Dengan cara ini kita juga bisa menambahkan nama kucing tetangga ke dalam keanggotaan array kita ini, misalnya namanya Belang dengan cara yang sama:
$hewan[] = "Belang";
 
Oh ya, Anda tidak perlu khawatir mengenai penomoran penanda, karena ternyata PHP sudah lulus SD. Dia sudah bisa menghitung jumlah elemen yang ada sehingga dapat memberikan penanda elemen yang pas untuk isi variabel kita yang baru secara otomatis.
Apa artinya? Ya, si Belang akan secara otomatis mendapat nomor elemen [3].
Untuk mengingatkan lagi tentang konsep array PHP ini, kita ingat kembali bahwa kita dapat mengisi array dengan nama hewan peliharaan kita (dan tetangga kita) dengan dua cara, yaitu:

$hewan[] = "Diana";
$hewan[] = "Bejo";
$hewan[] = "Sawiyah";
$hewan[] = "Belang";
 
atau dengan cara:
$hewan = array ( "Diana", "Bejo", "Swaiyah", "Belang" );
 
Keduanya akan diindeks oleh komputer dengan nilai yang sama sebagai berikut:
$hewan[0] = “Diana”;
$hewan[1] = “Bejo”;
$hewan[2] = “Sawiyah”;
$hewan[3] = “Belang”;

Dan dalam kedua kasus tersebut, kita dapat mengambil elemen manapun dalam array kita dengan menambahkan nomor penandanya…. Misalnya:

<?php
print "$hewan[3]";
?>
 
Coba perhatikan … kira-kira potongan kode tersebut akan menampilkan apa?
Ya….. akan menampilkan Belang ke browser kita.
Array PHP dapat dibuat untuk mengerjakan berbagai macam hal, misalnya mengurutkan berdasarkan abjad, menampilkan dalam berbagai kategori yang berbeda, dan masih banyak lagi.
OK. Kita akan lanjutkan lagi pada bagian berikutnya. Pada tutorial Array PHP berikutnya, kita akan membahas mengenai array PHP yang sedikit lebih kompleks yaitu array asosiatif. Makasih udah membaca tutorial ini .

Source www.prothelon.com
 


 

 



 

Belajar PHP (bag6)

Tutorial Dasar-dasar PHP 6 — Menggunakan PHP dan Form HTML

Menggunakan PHP bersama dengan Form HTML merupakan salah satu kekuatan terbesar dalam pemrograman PHP. Kita akan coba pelajari di tutorial PHP kali ini.
OK deh , kita lanjutkan tutorial kita dengan melihat bagaimana caranya untuk menggabungkan form HTML dengan kode PHP.
Dalam contoh-contoh kita sampai saat ini, kita sudah berhasil mengisi variabel dan menggunakannya dalam satu kode yang sama.
Kayaknya hal ini agak kurang bermanfaat ya? Emang sih. Lha gimana nggak, daripada repot-repot masukin nilai yang kita inginkan, dilanjutkan dengan menampilkan apa yang kita inginkan melalui variabel kita tadi, kan mendingan langsung aja tuh nampilin apa yang kita iningkan tanpa menggunakan variabel, lebih singkat, cepat dan mudah. Jadi, gimana dong?
Tenang ….. di tutorial inilah anda akan melihat kekuatan variabel yang sesungguhnya.
Nah, sekarang ayo kita coba sesuatu yang lebih menarik, dan bisa menunjukkan kegunaan variabel kita tercinta dalam sebuah program.
Baiklah, tanpa membuang waktu lagi, sekarang saatnya untuk membuat sebuah halaman web yang akan kita gunakan untuk menginput nama kita dan nama orang yang kita sukai dan kemudian menampilkannya secara bersamaan di halaman lain.
Apa …… halaman lain? Ya, di halaman lain, ini yang membedakan dengan kode-kode kita sebelumnya, untuk itulah, mohon konsentrasi di bagian ini, karena ini sangat penting bagi perkembangan PHP anda di masa datang. Pahami betul bagaimana cara kita mengirimkan variabel kita dari satu halaman ke halaman yang lain yach…
Sebelum membuatnya, bayangkan kembali skenario ini. Anda membuat sebuah halaman website di mana pengunjung bisa mengisi nama mereka dan nama kekasih mereka dalam sebuah form dan kemudian menampilkan kembali nama-nama tersebut di halaman web lainnya.
Untuk melakukan hal itu, kita perlu membuat 2 buah file PHP.
File pertama adalah sebuah form HTML untuk mengumpulkan input dari user, mengisikan input tersebut ke dalam variabel dan kemudian mengirimkannya ke file kedua yang bertugas menampilkan kembali isi variabel tersebut ditambah dengan beberapa hal sederhana lainnya. Maaf kalau cara penyampaiannya payah ya, tapi saya berharap paling enggak bisa tetap fun deh buat Prothelors dalam mempelajari PHP.
Pertama-tama, kita buat dulu halaman form HTMLnya, halaman ini adalah halaman HTML biasa dengan tag FORM di dalamnya. Sesudah ini kita akan buat sebuah halaman lain (PHP) untuk memproses apa yang diinputkan dari halaman form HTML kita ini. Kita namai dengan form_saya.html

<html>
<head>
<title>Form Saya</title>
</head>
 
<body>
<form action="hasil_form_saya.php" method=post>
 
Nama saya adalah:
<br> <input type="text" name="NamaAnda">
 
<p> Nama orang yang saya sukai:
<br> <input type="text" name="NamaDia">
<p>
 
<input type="submit" name="submit" value="Cocokkan!">
</form>
 
</body>
</html>
 
 

Ini adalah sebuah form HTML biasa tapi mengandung beberapa hal penting yang perlu anda semua pahami. Bagian-bagian pentingnya adalah:

Baris 7: HTML membaca action=”hasil_form_saya.php” yang menunjukkan pada browser file PHP mana yang akan memproses hasil form kita. Implikasinya, beberapa saat lagi anda harus membuat sebuah file yang bernama hasil_form_saya.php yang merupakan mesin kecil yang bertugas untuk menampilkan hasil input di form kita. (Jangan khawatir, kita akan membahas method=post belakangan).

Baris 10: input type=”text” menentukan jenis elemen form apa yang kita inginkan,dalam kasus kita ini adalah sebuah inputan teks atau text box (kita juga bisa mendefinisikannya sebagai radio button, check box, dll); name=”NamaAnda” artinya adalah bahwa apapun yang kita ketikkan ke dalam text box kita tadi akan mengisi sebuah variabel yang bernama “NamaAnda”. Inilah yang menghubungkan antara form dan variabel – setiap field dalam sebuah form dapat digunakan untuk mengisi variabel untuk kemudian kita gunakan sesuka kita (asik ya?).

Baris 13: di baris ini, kita memiliki sebuah teks input yang akan kita gunakan untuk mengisi variabel lain yang kita beri nama “NamaDia” yang merupakan nama orang yang kita sukai.

Baris 16, 17: Kode ini membuat sebuah tombol submit dengan tulisan “Cocokkan!” (maksudnya adalah coba cocokkan nama anda dengan nama orang yang anda sukai).

Dan berakhirlah form kita. Nah, tugas form kita itu adalah mengumpulkan informasi nama anda dan nama orang yang anda sukai (tentu saja saat praktek, anda harus memasukkan nama-nama tersebut ke dalam form) dan mengisikannya ke dalam variabel masing-masing.
Ok, form HTML beres. Setelah itu ngapain ya?
Berikutnya tentu saja adalah membawa dan menampilkan variabel yang sudah terisi dengan nama-nama tersebut dalam bentuk yang berbeda di …… ya, di halaman lain.
Masih inget kan, bahwa pada baris 7 kode HTML di atas, kita memberitahu form kita agar menuju atau mengeksekusi file hasil_form_saya.php begitu kita klik tombol submit (yang bertuliskan Cocokkan! itu). Berikut ini kira-kira isi file hasil_form_saya.php

<html>
<head>
<title>Sayang Sekali!</title>
</head><body bgcolor="#FFFFFF" text="#000000">
<p>Kayaknya <?php print $NamaAnda; ?>
<p>gak bakalan bisa jadian sama
<b> <?php print $NamaDia; ?> deh!?! </b>
<p>Cobalah berusaha lebih keras ya…siapa tahu ada kesempatan.
</body>
</html>
 
Gimana? Sekarang udah ngerti kan bagaimana caranya form kita mengirimkan sebuah variabel dari form kita itu ke sebuah file PHP?
Cat: File hasil_form_saya.php di atas hanya bisa berjalan jika setting register global php server kamu on. Kalau kebetulan settingnya off, maka kamu harus tambah baris setelah tag body (di antara baris 4 dan 5) seperti ini:

<?php
$NamaAnda=$_POST['NamaAnda'];
$NamaDia=$_POST['NamaDia'];
?>
 
Perhatikan bahwa pada file hasil_form_saya.php kita sebuah variabel dipanggil dengan menambahkan tanda $ ($NamaAnda) di depan variabel yang kita definisikan pada file HTML form_saya.html sebelumnya (NamaAnda).
Get vs Post
Kita sudah menggunakan metode “Post” untuk mengirimkan data form dengan cara yang berbeda menggunakan metode lain yaitu “Get”. Ingat, ini merupakan bagian dari form kita di mana tertulis <form action=”hasil_form_saya.php” method=post>.
Perbedaan antara kedua metode ini adalah bahwa metode post secara transparan mengirimkan semua informasi yang sudah dikumpulkan oleh halaman form kita, sedangkan metode Get akan mengirimkan semua informasi itu sebagai bagian dari URL (dalam contoh form kita tadi, akan seperti ini:
http://localhost/hasil_form_saya.php?NamaAnda=panjul&NamaDia=cinta&submit=Cocokkan!
Perhatikan bagaimana informasi yang sudah dimasukkan user mengenai namanya dan nama orang yang disukainya ditambahkan pada URL? Ini akan sangat membantu nanti jika anda sudah mempelajari cara pengiriman variabel antar halaman lebih lanjut).
Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.
Baiklah untuk bagian ini kita akhiri dulu ya, dan akan kita lanjutkan lagi ke bagian 7 yang akan membahas mengenai senjata tambahan sebuah variabel, yaitu tutorial Array PHP.
Terima kasih atas kunjungannya dan kembalilah lagi jika kamu sudah sempat untuk mempelajari lebih lanjut mengenai PHP ini. Jangan lupa untuk mendaftar sebagai anggota, sehingga kamu akan bisa mendapat berbagai informasi penting dari saya. Kamu juga bisa belajar HTML lebih jauh untuk meningkatkan pengetahuan kamu tentang tag-tagnya.
 
source www.prothelon.com

 

Friday, January 20, 2012

Belajar PHP (bag5)

Kita lanjutin belajar PHP nya yuk. Seperti yang sudah pernah saya sebutkan di tutorial pengenalan PHP bagian pertama, bahwa salah satu kemudahan menggunakan PHP adalah variabelnya itu lho! Sangat flexibel.
Bagi yang sudah pernah belajar bahasa pemrograman sebelumnya, tentu tahu bahwa kita harus mendeklarasikan variabel yang akan kita gunakan dalam program kita di awal . Deklarasi meliputi nama variabel, jenisnya, panjangnya, global atau lokal, dll yang bikin pusiiiing.
Nah, kalau di PHP, kita tidak perlu mendeklarasikan variabel kita di awal program, perlu variabel, tinggal pakai. Gitu.
Dalam bagian ini kita akan mempelajari mengapa kita perlu variabel, dan bagaimana cara menggunakannya di PHP. Percaya deh, gampang banget.
Baiklah, jika anda perhatikan, sampai saat ini, apa yang sudah kita lakukan hanyalah membuat PHP mencetak teks baik hasil output fungsi (akan kita bahas lebih detil nanti) serta menggunakan perintah echo dan print.
Apakah itu sudah cukup menjadikan kita sebagai programmer? Walah, ya belum. Untuk itu, mari sekarang kita masuk lebih dalam lagi dengan mencoba mengenal variabel.Variabel ini merupakan salah satu materi penting yang wajib anda pelajari dalam PHP, jadi…. perhatikan baik-baik ya.

Agar mudah memahaminya, coba bayangkan sebuah variabel sebagai sebuah wadah. Nah, berbeda dengan wadah yang biasa kita gunakan, variabel ini akan digunakan untuk menampung satu atau beberapa nilai (bagi yang udah jago, skip aja nih paragraf). Dengan kata lain, variabel ini adalah tempat yang digunakan oleh PHP untuk menyimpan informasi dan meneruskannya ke berbagai tempat.
Variabel ini bisa diteruskan ke dokumen lain, fungsi dan sebagainya.
Untuk memberikan gambaran lebih jelas, saya coba gunakan pendekatan yang mudah-mudahan lebih baik. Anda yang pernah belajar matematika tentu pernah mengingat variabel dalam persamaan kan? Anda tentu masih bisa mengingat persamaan sederhana ini  “ x+3=7”.
Dalam persamaan tersebut, x adalah variabel, dan dengan sangat mudah, Anda  bisa mengetahui bahwa isi variabel x adalah nilai 4.
Persis sama…variabel dalam PHP kira-kira berfungsi seperti itu, menampung sebuah nilai, dengan sedikit penambahan kemampuan yaitu variabel dalam PHP dapat kita gunakan lagi dalam file atau fungsi lain. Jangan khawatir, anda akan merasa lebih jelas setelah mempelajari contoh yang akan saya sampaikan di bawah nanti.
Alasan mengapa variabel begitu penting dalam PHP adalah karena pada saat Anda membuat halaman web dinamis (halaman yang dapat merespon input dari user) maka anda akan bergantung pada data yang dikirimkan antara halaman web. Pada saat itulah Anda harus menggunakan variabel. Variabel merupakan mekanisme utama dalam pengiriman data seperti ini.
Kayaknya sih, cara paling mudah untuk menerangkan cara kerja variabel dalam PHP adalah dengan menunjukkan aksi mereka dalam contoh ya? Namun sebelum itu, perlu diingat ada 3 hal yang dapat anda lakukan dengan variabel:
Menyimpan nilai dengan memberi nilai pada mereka. Kadang disebut juga dengan istilah inisialisasi variabel;
Mengubah nilai dalam variabel, tentu saja jika sudah di isi sebelumnya;
Mengakses variabel (artinya anda bisa membaca nilai dari variabel itu dan melakukan hal yang diperlukan terhadap mereka)
Baiklah, setelah anda mengetahui tentang apa saja yang bisa anda lakukan dengan variabel, mari kita pelajari lebih dalam dengan menggunakan contoh.
Pertama, anda perlu mengetahui bahwa variabel dalam PHP dimulai dengan tanda dolar (“$”). Dalam kode di bawah ini , kita akan mengisi variabel, menggunakannya, kemudian mengupdate isinya untuk kemudian digunakan lagi. Nilai yang ada dalam variabel dapat diubah kapanpun kita mau.
Mari kita perhatikan script pendek berikut ini. Jangan khawatir, Saya akan coba jelaskan secara detil apa yang terjadi pada masing-masing baris.

<?php
$isi_variabel = "Ini isi awal variabel!";
print ("Menampilkan isi variabel awal : $isi_variabel");
print ("<p>");
$isi_variabel = "Ini isi Variabel setelah diupdate!";
print ("Isi variabel setelah diupdate : $isi_variabel");
?>
Hasil dari kode tersebut adalah sebagai berikut:

Menampilkan isi variabel awal : Ini isi awal variabel!
Isi variabel setelah diupdate : Ini isi Variabel setelah diupdate!

Penjelasan kode tersebut adalah sebagai berikut.
Pada baris kedua, saya memutuskan untuk membuat variabel yang bernama “isi_variabel”. Ingat, semua variabel dimulai dengan tanda dolar, sehingga variabel saya tadi ditulis menjadi “$isi_variabel”. Berikut ini adalah penjelasan rinci mengenai apa yang dikerjakan masing-masing baris.

Baris 1 memberitahu browser bahwa : “Kode PHP mulai di sini”.
Baris 2 buat variabel $isi_variabel sekaligus mengisinya dengan nilai awal berupa kalimat “Ini isi awal variabel!”.
Baris 3 tampilkan kalimat pengantar untuk variabel $isi_variabel dan sekaligus menampilkan nilai dari $isi_variabel
Baris 4 membuat tag <p> dalam HTML untuk membuat paragraf baru.
Baris 5 Mengupdate isi variabel $isi_variabel dan mengisinya dengan kalimat “Ini isi Variabel setelah diupdate!”.
Baris 6 tampilkan kalimat pengantara kedua dan nilai untuk isi variabel $isi_variabel yang baru.
Baris 7 ngasih tahu si Browser bahwa kode PHP sudah berakhir.
Ok, sekarang Anda seharusnya sudah bisa melihat bahwa variabel $isi_variabel digunakan sebagai semacam wadah yang dapat menampung nilai yang bermacam-macam (Kita juga bisa mengisi berbagai jenis variabel ke dalam variabel yang sama, misalnya setelah kita isi dengan variabel numerik, langsung bisa kita update isinya menjadi varaibel karakter. Hal ini umumnya tidak bisa dilakukan bahasa pemrograman lain). Kita baru saja mengisi variabel dan memanggil isinya dalam sebuah skrip yang sama, namun kekuatan PHP yang masih tersembunyi adalah bahwa kita dapat mengisi variabel kita di suatu halaman web, misalnya sebuah form isian yang harus diisi pelanggan kita dan kemudian menggunakan variabel tersebut kemudian di halaman web lain.
Sintaks untuk mengeset variabel adalah dengan:
* Mendefinisikannya dengan tanda = ($isi_variabel=”Ini isi awal variabel!”);
* Menggunakan tanda kutip jika megisinya dengan string atau huruf (“Ini isi awal variabel!”; angka tidak memerlukan tanda kutip);
* Akhiri setiap baris dengan titik koma.
Kemudian anda dapat memanggilnya dengan mengacu pada nama variabel ($isi_variabel pada baris 3 dan 6 – perhatikan bahwa saat memanggil variabel kita tidak menggunakan tanda kutip).
Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.
Penamaan Variabel
Anda dapat menamai sebuah variabel dengan nama apapun selama mengikuti aturan berikut ini:
* Dimulai dengan huruf;
* Terdiri dari huruf, angka dan karakter garis bawah (karakter _ seperti dalam $isi_variabel”);
* Bukan merupakan kata kunci PHP (misalnya print).
Hati-hati: nama variabel adalah case sensitif (sehingga variabel $prothelon akan berbeda dengan $PROthelon).
Sebagai tips, anda sebaiknya membuat nama variabel yang memiliki arti tertentu sehingga anda lebih mudah memahaminya seandainya beberapa tahun kemudian terpaksa harus membaca kode tersebut.
Dalam contoh-contoh kita tadi, kita mengisi variabel dengan teks alias string. Variabel juga dapat menampung nilai berupa angka dan lainnya (obyek, array, booleans).
Catatan akhir: Satu hal yang biasanya menjadi pertanyaan adalah penggunaan tanda kutip. Kita bisa menggunakan tanda kutip tunggal maupun ganda untuk mengisi teks, misalnya:

print ("Hello World!");
Baris ini akan mencetak teks

Hello World

Jika anda ingin agar tanda kutip yang kita sayangi itu ikut tampil, anda harus menambahkan karakter “\” di depannya yang memberitahukan PHP bahwa tanda kutip sesudahnya bukan merupakan bagian dari kode, melainkan bagian dari kalimat. Cara ini dikenal dengan istilah escape characters. Dengan demikian, jika anda ingin menampilkan tulisan “Hello World!” (lengkap dengan tanda kutipnya juga), kode anda akan seperti ini:

print (" \"Saya berada di situs Prothelon!\"" );
Gitu.
Baiklah, cukup sampai di sini dulu yach. Sampai ketemu di bagian selanjutnya.

Source www.prothelon.com






Thursday, January 19, 2012

Belajar PHP (Bag4)

Dasar-dasar PHP 4 — Kode Pertama Anda
OK deh, sekarang kita coba menulis kode pertama kita. Tolong salin kode berikut ke sebuah file (pakai notepad aja bisa), dan tuliskan apa yang ingin anda tampilkan pada browser di antara tanda kutip. “Echo” dalam kode dibawah ini artinya tampilkan pada layar web browser saat anda membuka file tersebut:

<?php
echo ("Kode Pertama Saya");
?>
 
Simpan file tersebut dengan nama apa saja tanpa spasi dan diakhiri dengan .php (perhatian para pengguna notepad:saat menulis nama file apitlah dengan tanda kutip), dan jika anda sudah menginstal server di komputer anda sendiri, anda harus menyimpannya di directory khusus tempat root web server anda (jika anda menggunakan phptriad lokasinya adalah c:\apache\htdocs).
Langkah berikutnya adalah membuka file pertama anda di browser.
Ketik http://localhost/namafile.php untuk melihat hasil karya besar anda, dan ya, anda seharusnya melihat tulisan “Kode Pertama Saya” (jangan gunakan file -> open, dan jangan lupa menyalakan server web anda. Untuk phptriad klik phptriad ->start apache).
Jika anda mencoba kode di server web di internet, FTP file anda ke root server web anda.
Ayo, sekarang coba dulu dan buat kode pertama anda bekerja.
Kalau sudah berhasil, kembali lagi ke sini dan kita akan bermain-main lagi. (kalau belum berhasil, tulis komentar saja).

Perhatikan Error
Asyik kan? Pasti ….. kalau sukses, kalau tidak bete nih pasti. Apalagi ketemu error di skrip. Anda sangat mungkin akan mendapat error mirip seperti ini (habis, sering sih….dapat error model gini.):
Parse error: parse error in http://localhost/namafile.php on line 12
Pesan error ini sangat bermanfaat dan anda akan banyak bertemu dengan pesan tersebut, pesan error tuh mirip sama orang yang gak suka sama kita, hobinya ngritik terus, tapi kalau kritik itu kita manfaatkan untuk perbaikan, kita bisa mendapat manfaat. Sukurin tuh, orang yang ngritik kita, niat mencela, malah kita manfaatin.
Anda akan memperoleh pesan seperti itu untuk tiap baris kode kita yang salah. Untuk kebutuhan kita, sebetulnya yg perlu kita ketahui adalah bahwa ada yg salah pada kode kita di baris 12. Langkah berikutnya tentu saja mengecek kode kita. Saat inilah mulai terasa repotnya pakai notepad.
Harus ngitung baris. Makanya coba pakai editor lain, saya sendiri menyukai crimson editor. Untuk kebutuhan kita, kita hanya perlu tahu bahwa ada sesuatu yang salah dengan kode kita di baris 12, jadi mari segera kita lihat baris tsb, dan siapa tahu bisa mengetahui penyebabnya.  Saya selalu mulai dengan melihat apakah sintaks dasar saya sudah benar, misalnya apakah saya sudah menuliskan ; di akhir baris, tag penutup, tanda kurung ?

Terusin yah …
Mari kita meneruskan kode kita dengan menambahkan beberapa bagian yang penting ke halaman terakhir kita tadi.
Dalam kode yang sudah anda tulis, tolong tuliskan beberapa baris lagi. kalau anda perhatikan, anda dapat menggabungkan lebih dari satu fungsi PHP dalam sebuah tag PHP. Ingat, gunakan komentar sesering mungkin. Komentar dalam kode bisa anda gunakan untuk menjelaskan apa yang dilakukan setiap bagian sebagai referensi nantinya saat membaca ulang kode script kita lagi.

Berikut scriptnya, dan saya akan menggunakan print sebagai alternatif dari perintah echo pada contoh sebelumnya. Keduanya berfungsi untuk menampilkan sesuatu ke layar browser anda.
Teks ini (atau HTML apapun yang ingin anda tampilkan) akan muncul persis sebelum kode-kode PHP.

<html>
<body>
 
<p><p>
 
<?php
 
// contoh pertama yang kita gunakan, phpversion ini adalah
 
// sebuah fungsi yang akan menampilkan versi PHP yang anda gunakan
 
phpversion();
 
// berikutnya, kita coba menampilkan kode HTML
 
// ke browser untuk membentuk
 
// layout halaman yang kita tampilkan.
 
// Dalam kasus contoh kali ini, kita akan menggunakan tag <p>,
 
// tag <p> dapat diletakkan
 
// dalam baris print yang sama seperti saat kita menuliskan
 
// teks "Kode Pertama Saya"
 
// di antara teks phpversion dan
 
// hal-hal lain di baris sesudahnya.
 
print ("<p>"); /* tag <p> digunakan untuk membuat paragraf
 
baru*/
 
print ("Kode Pertama Saya");
 
print ("<p>");
 
/* fungsi "phpinfo" berikut ini akan menampilkan sebuah halaman
 
yang panjang yang memberikan kita informasi mengenai
 
konfigurasi
 
versi PHP yang kita gunakan. Ini akan sangat berguna saat kita
 
melakukan troubleshooting nantinya */
 
phpinfo();
 
?>
 
</body>
 
</html>

CATATAN: fungsi phpinfo akan menghasilkan informasi yang sangat panjang mengenai versi dan status server PHP anda. Jangan khawatir, karena untuk saat ini Anda tidak perlu memahami semua artinya, saya hanya ingin menunjukkan pada anda bahwa ada fungsi tersebut. Suatu saat anda akan memerlukannya, misalnya untuk melihat versi server PHP, lokasi file-file konfigurasi, dll.

Source www.prothelon.com